Rabu, 27 Juli 2016

FISIKA

0


BAB 1
ARUS SEJARAH
Pendahuluan
          Listrik dinamis merupakan muatan listrik yang bergerak atau mengalir. Aliaran muatan dalam konduktor di sebut arus listrik.
A.  ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah jumlah muatan yang mengalir melalui penampan penghantar dalam tiap satuan waktu. Adapun rumusnya sebagai berikut:
I = Q                            Keterangan: I  = Satuan ampere
      T                                                 Q = jumlah muatan
                                                          T = waktu

Arus ini akan sama di sepanjang penghantar walaupun luas penampang penghantar pada suatau titik mengalami perubahan. Jika luas penampang aliran adalah A maka rapat arus dapat kita tulis:
J = I                                       Keterangan:  J = rapat arus
      A                                                            A = luas penampang

B.  HAMBATAN DAN HAMBATAN JENIS
1. Hambatan
          Setiap konduktor atau penghantar memiliki kemampuan untuk menghambat arus yang melewatinya. Hambatan pada suatu pengfhantar ini dapat kita definisikan sebagai perbandingan antara beda potensial V pada kedua ujung penghantar terhadap besar kuat arus  I yang melewati penghantar. Jika hambatan di simbolkan R (resistance).
          R = V                     Keterangan: R = resistance
                 I                                   V = beda potensial
                                                                    I  = arus




2. Resistivitas bahan/hambatan
       Resistivitas ini dapat di definisikan sebagai perbandingan antara medan listrik E terhadap rapat arus J di dalam suatu bahan. Besarnya resistivitas di nyatakan dalam satuan ohm meter.

       P = E
           J
Jika kita subsitusikan R = V , maka besar hambatan total yang terjadi:
                                         I 
       R = P L
              A
Keterangan: R = hambatan
                   P = hambat jenis
                   L = panjang penghantar (m)
                   A = luas penempang penghantar (m2).
Dari persamaan di atas, kita simpukan:
·         Semakin panjang suatu penghantar, hambatan juga semakin besar. Analog dengan jalan, semakin panjang suatu jalan, semakin banyak kendaraan yang lewat sehingga jalan menjadi terhambat.
·         Semakin luas penampang, semakin kecil hambatan. Analog dengan jalan, semakin lebar semakin memperlancar jalan.
·         Konduktor yang berbeda jenis memiliki hambat jenis yang berbeda dan mempengaruhi besarnya hambatan.
3. resistor dan nilai resistor
       Resistor adalah komponen elektronika dua terminal yang menghasilkan beda potensial sebanding dengan besar arus listrik yang melewatinya. Nilai resistansi dapat di hitung berdasarkan warna cincing pada kilit resistornya.



Tabel. Nilai pita-pita pada resistor.
warna
Pita 1
Pita 2
Pita 3
Pita 4
Angka I
Angka II
Penggali
Toleransi
Hitam
0
0
100
1%
Coklat
1
1
101
2%
Merah
2
2
102
3%
Jingga
3
3
103
4%
Kuning
4
4
104
-
Hijau
5
5
105
-
Biru
6
6
106
-
Ungu
7
7
107
-
Abu-abu
8
8
108
-
Putih
9
9
109
-
Emas
-
-
0,1
5%
Perak
-
-
0,01
10%
Tak berwarna
-
-
-
20%



Read More

MATE-MATIKA

0


BAB 1
STATISTIKA
            Statistik adalah kumpulan keterangan yang berbentuk angka-angka yang di susun, di atur, dan di sajikan dalam bentuk daftar, tabel, diagram atau grafik. Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhunbungan dengan pengumpulan data, analisis dan penarikan kesimpulan.

Penyajian data
            Secara umum data di asjikan ke dalam bentuk tabel dan diagram.
         Jenis-jenis Tabel
         Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai
Frekuensi (f)
30 – 39
2
40 – 49
4
50 – 59
6
60 – 69
15
70 – 79
10
80 – 89
3
Jumlah
40

    Agar anda lebih memahami pembuatan tabel distribusi frekuensi, perhatikan contoh berikut ini:
         Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data pengukuran tinggi badan 40 siswa.
158      139      150      165      126      151      145      138
145      147      153      159      149      141      137      148
166      169      155      127      120      139      164      177
136      147      141      174      154      143      136      148
129      163      146      151      136      151      149      146
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat di lakukan langkah-langkah sebagai          berikut:
         Tetapkan nilai terkecil 120 dan terbesar 177
         Tetapkan daerah jangkauan atau Range (R) dengan rumus
R = Xb – Xk
Xb = data terbesar
Xk = data terkecil
R = 177 – 120 = 57


         Tentukan banyaknya kelas (k)
K = 1 + 3,3 log n
n = banyak data
k = 1 + 3,3 . 1,60
   = 6,28
   = 7 (pembulatan ke atas)
         Tentukan panjang interval kelas (c)
C =  R  =  57  = 8,12 = 9 (pembulatan ke atas)
        K       7
         Menentukan data dalam interval kelas
Untuk kelas pertama data terkecil sebagai data terbawah.
Interval
F
120 – 128
3
129 – 137
5
138 – 146
10
147 – 155
13
156 – 164
4
165 – 173
3
174 - 182
2
Jumlah
40

120 = batas bawah kelas interval 1
128 = batas atas kelas interval 1
Tepi bawah kelas interval 1 adalah 120 – 0,5 = 119,5
Tepi atas kelas interval 1 adalah 128 – 0,5 = 128,5

         Diagram
Jenis-jenis diagram
         Diagram batang
Adalah gambar dalam bidang kordinat yang berbentuk persegi panjang yang beralaskan sumbu datar. Perhatikan diagram berikut:
     F
                                                              43     
                                                            39
                     37
             36              36                                   36
                                         30
                                                   29    
                                                                                           kelas


Read More